Western Texas Intermediate (WTI) menguat dari penurunan kemarin dan saat ini diperdagangkan di sekitar level 78,15 pada hari Kamis (29/02/2024). XTI/USD mencoba pulih dan menelusuri kembali penurunan pada perdagangan kemarin di sesi Amerika, imbas kenaikan persediaan minyak mentah EIA minggu lalu. Sementara OPEC+ yang mempertimbangkan perpanjangan pemangkasan produksi minyak dengan sukarela hingga kuartal kedua, yang diyakini akan mendukung kenaikan harga minyak mentah dunia.
Melemahnya harga minyak mentah acuan AS itu juga dipercaya karena imbas dari Federal Reserve (Fed) yang menunda penurunan suku bunga pertama di tahun ini selain kenaikan persediaan minyak AS.
Persediaan minyak mentah AS dalam laporan Energy Information Administration (EIA) bertambah 4,199 juta barel pada minggu lalu dari laporan sebelumnya 3,514 juta barel. Angka ini berlawanan dengan perkiraan pasar yang justru memperkirakan penurunan sebesar 3.1 juta barel. Laporan EIA tersebut melengkapi laporan Persediaan minyak mentah AS oleh American Petroleum Institute (API) yang dilaporkan meningkat 8,428 juta barel untuk minggu hingga 23 Februari dari 7,168 juta barel.
Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan sekutunya sepakat pada bulan November lalu untuk memangkas 2,2 juta barel per hari pada kuartal pertama, dipimpin oleh Arab Saudi. Selain itu, OPEC+ juga sedang mempertimbangkan untuk memperpanjang pemangkasan produksi minyak secara sukarela hingga kuartal kedua. Hal ini berpotensi mengetatkan pasar dan mendorong kenaikan harga minyak mentah dunia.
Sementara itu, para pejabat the Fed telah menyoroti penundaan penurunan suku bunga dalam beberapa minggu terakhir, yang dapat mengurangi pertumbuhan ekonomi dan menurunkan permintaan minyak. Pidato terbaru anggota FOMC, Gubernur Fed Bowman mengatakan inflasi akan terus turun dengan suku bunga yang dipertahankan pada level saat ini, tapi belum saatnya untuk menurunkan suku bunga.
Pelaku pasar akan fokus pada rilis data Indeks Pengeluaran Konsumsi Pribadi Inti (Core PCE) AS, yang diperkirakan turun menjadi 2,8% pada Tingkat tahunan untuk bulan Januari. Laporan ini dapat berdampak signifikan pada harga XTI/USD karena laporan ini berdampak langsung dengan dolar AS.
Analisa teknikal XTI/USD
Secara teknikal cukup jelas terlihat, grafik pada timeframe H1 menunjukkan XTI/USD swing dengan pola candlestick Bullish Engulfing yang mendapat konfirmasi candlestick hijau yang cukup panjang, melanjutkan tren kenaikan minggu ini meski kemarin mengalami penurunan signifikan. Harga saat ini juga bergerak menjauhi di atas Simple Moving Average (SMA)50 yang menembus ke atas SMA100 dan 200. Pergerakan kenaikan harga diikuti dengan indikator Relative Strength Index, yang meski berada di bawah garis tengah, namun mulai bergerak naik yang mengindikasikan potensi XTI/USD melanjutkan kenaikan menuju level 79.00 melanjutkan tren Bullish mingguan.
Kenaikan harga menembus level pivot di level 78.23 membuka peluang XTI/USD lanjutkan kenaikan dan membuka potensi BUY yang dapat dipertimbangkan di level 78.33 dengan target profit di level 78.57/78.69. Namun, jika tidak kuat melanjutkan tren kenaikannya XTI/USD berpotensi turun kembali menembus ke bawah level 78.00. Kondisi ini membuka peluang SELL yang dapat dipertimbangkan di level 77.89 dengan target profit di level 77.56/77.43.