Aksi profit taking dipasar emas terus terjadi selama sesi perdagangan awal pekan ini (4/12). Harga emas diperdagangkan dengan volatilitas yang sangat besar ibarat RollerCoaster karena pelaku pasar bertarung dengan spekulasi pasar tentang pemangkasan uku bunga the Fed yang diperkirakan akan terjadi lebih cepat dari yang perkirakan sebelumnya.
Selama sesi perdagangan Asia (4/12) harga emas dibuka melonjak mencapai $2,151 per ons – angka tertinggi yang belum pernah terlihat sebelumya karena probability penurunan suku bunga the Fed terus meningkat dan bergeser lebih dekat dari sebelumnya. Berdasarkan pantauan Fed Wtch Tools, 58.06% memperlihatkan bahwa penurunan suku bunga the Fed akan dimulai lebih awal pada Maret 2024, bergeser dari sebelumnya diperkirakan akan terjaddi pada Mei atau Juni 2024.
Selama sesi perdangan Eropa hingga Amerika harga emas kembali bergerak lebih rendah, turun lebih dari lebih dari $130 dari tertinggi Senin (4/12), karena Dolar dan imbal hasil obligasi AS tetap tinggi bahkan setelah laporan Facttory Order AS dirilis mengecewakan.
• US Factory Orders (MoM) (Oct), -3.6% (A) vs. -2.6% (F) vs. 2.8% (P)
Pasar nampaknya kembali mencerna komentar kepala the Fed Jerome Powell yang menolak ekspektasi penurunan suku bunga, dengan mengatakan bahwa jika diperlukan, bank sentral AS siap untuk bertindak. Meskipun mereka mengakui bahwa inflasi sedang melambat, dan menyambut baik hasil PCE terbaru. Powell menekankan bahwa masih terlalu dini untuk menyatakan kemenangan.
Jelang penutupan perdagangan Senin (4/12) pada pukul 04:00 WIB, harga emas (spot) diperdagangkan anjlok sebanyak $43.80 atau 2.11% pada level $2,028.09 per ons, setelah capai level tertinggi baru sepanjang masa pada kisaran $2,151 dan terendah $2,020.
Harga Emas berjangka kontrak Februari – sebagai kontrak teraktif saat ini diperdagangkan melemah sebanyak $39.60 atau 1.90% pada level $2,050.10 per ons, setelah capai tertinggi $2,152 dan terendah $2,038 di Divisi Comex.
Selama perdagangan Selasa (5/12), fokus pasar akan tertuju pada serangkaian laporan manufacturing PMI Asia, Eropa dan Amerika. Prospek perlambatan aktivitas ekonomi global berpotensi kembali mendongkrak harga emas bergerak lebih tinggi.
Hingga sepekan kedepan, pasar akan terfokus pada laporan tenaga kerja AS pada Rabu (6/12) hingga Jumat (8/12).
Matauang
Indeks Dolar Amerika menguat sepanjang sesi perdagangan Senin (4/12), merespon komentar kepala the Fed Jerome Powell yang menolak ekspektasi penurunan suku bunga, Meskipun bank mengakui bahwa inflasi sedang melambat.
Dampak dari pengetatan kebijakan selama dua tahun terakhir, tampak menjadi perhatian khusus para pengambil kebijakan the Fed untuk sangat berhati-hati dalam mengembalikan suku bunga berada pada posisi lebih rendah.
Hingga jelang penutupan perdagangan Senin (4/12) pada pukul 04:00 WIB, Indeks Dolar AS diperdagangkan naik sebanyak 49 poin atau 0.47% pada level 103.71, setelah capai tertinggi 103.86 dan terendah 103.04.
USD/JPY mengalami kenaikan moderat dan diperdagangkan pada 147.329 merespon penguatan Dolar dan imbal hasil obligasi AS karena dinamika pasar bergeser mengikuti data ekonomi terkini dan sinyal Fed terbaru jelang pertemuan FOMC pekan depan.
Euro dan pasar matauang berisiko lainnya melemah tajam selama sesi perdagangan awal pekan seiring dengan penguatan Dolar. Minimnya data semakin menyeret fokus pasar tertuju pada pergeseran proyeksi suku bunga the Fed yang mudah berubah karena signal yang campuran.
Berikut adalah pergerakkan pasar matauang jelang penutupan 4 Desember 2023 pukul 04:00 WIB,
• AUDUSD : 0.66143 , -58 / -0.87%
• EURUSD : 1.08297 , -50 / -0.46%
• GBPUSD : 1.26221 , -85 / -0.67%
• NZDUSD : 0.61640 , -43 / -0.69%
• USDJPY : 147.329 , +53 / +0.36%
• USDCAD : 1.35513 , +57 / +0.42%
• USDCHF : 0.87334 , +43 / +0.49%
• USDCNH : 7.14580 , +273 / +0.38%
Minyak
Minyak Mentah dunia kembali diperdagangkan melemah tajam selama sesi perdagagan awal pekan (4/12) akibat keputusan OPEC+, serta ketidakpastian pertumbuhan permintaan bahan bakar global.
Pekan lalu, Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC+) dan sekutunya (OPEC+) menyetujui pengurangan produksi secara *sukarela* pada kuartal pertama tahun 2024. Kesepakatan yang bersifat sukarela tersebut justru menimbulkan pertanyaan tentang bagaimana pengurangan produksi harus dibagi antar 23 negara anggota grup tersebut. Menjadikan keputusan pengurangan produksi tidak efektif mengatasi gejolak dipasar minyak dunia.
Merespon hal tersebut, harga minyak terus diperdagangkan melemah bahwa dengan penurunan yang tidak tanggung-tanggug. Berikut adalah pergerakkan harga minyak jelang penutupan 4 Desember 2023 pukul 04:00 WIB,
• OIL (SPOT) : $73.37 , -$1.03 / -1.38%
• WTI : $73.26 , -$0.81 / -1.09%
• BRENT : $78.03 , -$0.85 / -1.08%
Sentimen
Selama perdagangan Selasa (5/12), fokus pasar akan tertuju pada serangkaian laporan manufacturing PMI Asia, Eropa dan Amerika. Prospek perlambatan aktivitas ekonomi global berpotensi kembali mendongkrak harga emas bergerak lebih tinggi.
Pasar juga akan memperhatikan pertemuan Bank Sentral Australia yang akan mengumumkan tingkat suku bunga terbarunya pada pukul 10:30 WIB. Dan laporan JOLTS Job Openings AS pada pukul 22:00 WIB.
Hingga sepekan kedepan, pasar akan terfokus pada laporan tenaga kerja AS pada Rabu (6/12) hingga Jumat (8/12).