- Rupiah melemah terhadap Dolar AS, diperdagangkan di 15.637.
- Dolar AS tetap stabil karena argumen The Fed untuk tidak memangkas suku bunga didukung data ketenagakerjaan yang kuat.
- Para investor menunggu rilis sejumlah data penting dari AS, Tiongkok dan Indonesia untuk mendapatkan dorongan arah perdagangan.
Rupiah diperdagangkan melemah, dengan USD/IDR saat berita ini ditulis bergerak di sekitar 15.637, naik 48 poin (0,31%) dari penutupan pekan lalu di 15.589. Pernyataan hawkish dari para pejabat The Fed untuk mempertahankan lebih lanjut suku bunga kebijakan yang lebih tinggi dapat membatasi penguatan Rupiah (IDR).
Indeks Dolar AS (DXY) tetap stabil di awal pekan ini di sekitar 103,93, setelah ditutup sedikit menguat pada hari Jumat lalu. Dolar AS (USD) mendapatkan dukungan setelah rilis data ketenagakerjaan yang kuat dan data Indeks Manajer Pembelian (IMP) yang beragam dari Amerika Serikat (AS), di mana hal ini semakin menguatkan argumen bagi Federal Reserve (The Fed) untuk terus melanjutkan kenaikan suku bunga demi mengatasi tekanan inflasi.
Menurut para ekonom di MUFG Bank, mereka tetap berhati-hati terhadap USD/IDR, dengan mempertahankan prakiraannya di 15.800 pada triwulan 1 2024 dan 15.850 pada triwulan 2 2024. Mereka juga tetap mewaspadai potensi risiko transisi politik yang berasal dari pembentukan koalisi pemerintahan di antara berbagai partai politik dan penunjukan anggota kabinet di Indonesia. Sementara, para ekonom di Commerzbank mengatakan bahwa mereka melanjutkan perdagangan sideways dalam USD/IDR di kisaran 15.400-15.800.
Para investor menunggu rilis data Produk Domestik Bruto AS yang disetahunkan untuk kuartal keempat (Q4) pada hari Rabu dan Indeks Harga Pengeluaran Konsumsi Pribadi Inti (PCE Inti) pada hari Kamis. Dari Tiongkok, data yang layak untuk dipantau adalah Indeks Manajer Pembelian (IMP) Manufaktur NBS, IMP Non-Manufaktur serta IMP Manufaktur Caixin untuk bulan Februari yang akan dirilis pada hari Jumat.
Selain itu dari dalam negeri, data penting yang akan dipantau pada hari Jumat adalah IMP S&P Global untuk bulan Februari yang mencatatkan 52,9 pada bulan Januari, disusul dengan data Inflasi untuk bulan yang sama, data ini dari tahun ke tahun tercatat di 2,57% dan prakiraan berada di 2,56%.
USD/IDR Bergerak Sideway dalam Grafik Harian
Grafik harian di bawah ini menunjukkan harga masih menempel pada batas bawah pola segitiga yang menjadi support dinamis yang tangguh. Simple Moving Average 50 dan 100 hampir lurus, selain itu, Relative Strength Index (RSI) 14 berada di sekitar level 50, hal ini menujukkan bahwa USD/IDR berada sedang bergerak netral.
Kisaran perdagangan USD/IDR dalam jangka pendek diprakirakan akan berada di 15.580-15.650. Pasangan mata uang ini perlu menembus level 15.680 agar dapat menanjutkan penguatannya ke 15.743/50 kemudian ke 15.800-an. Sementara, bila batas bawah pola segitiga tertembus dengan jelas, nilai tukar Rupiah dapat menguat ke level 15.500 per Dolar AS, selanjutnya dapat meneruskan ke 15.480 dan 15.400.