- Pound Sterling menghadapi tekanan karena BoE berubah sedikit dovish.
- Gubernur BoE Bailey mendukung ekspektasi pasar terhadap penurunan suku bunga.
- Para investor menunggu risalah FOMC untuk mendapatkan panduan baru.
Pound Sterling (GBP) kesulitan mempertahankan kenaikan di sesi Eropa hari ini setelah mencetak tertinggi baru mingguan di dekat 1,2670. Pergerakan ke atas pada pasangan GBP/USD pada hari Selasa tidak konsisten dengan laju penurunan Dolar AS karena komentar yang sedikit dovish dari Gubernur Bank of England (BoE) Andrew Bailey dan para pembuat kebijakan lainnya yang berbicara di hadapan anggota parlemen Inggris di Treasury Select Committee Parlemen Inggris.
Andrew Bailey mengatakan ekspektasi pasar terhadap penurunan suku bunga bukanlah hal yang “tidak masuk akal” dan terdapat “tanda-tanda yang menggembirakan” bahwa tekanan harga mulai mereda namun menolak berkomentar mengenai penentuan waktu dan tingkat pelonggaran kebijakan restriktif.
Deputi Gubernur BoE Ben Broadbent mengatakan fokus bank sentral telah bergeser dari tingkat kebijakan moneter yang restriktif ke durasinya. Sementara itu, pembuat kebijakan BoE Swati Dhingra memperingatkan soal risiko penurunan suku bunga yang bersifat membatasi untuk perekonomian Inggris.
Pada sesi hari ini, pergerakan Cable akan dipandu oleh risalah Federal Open Market Committee (FOMC), yang akan dipublikasikan pada pukul 19:00 GMT (Kamis, 02:00 WIB).
Intisari Penggerak Pasar Harian: Pound Sterling Sedikit Positif Menjelang Risalah FOMC
- Pound Sterling terkoreksi secara bertahap ke 1,2625 seiring rebound Dolar AS menjelang risalah pertemuan kebijakan Federal Reserve (The Fed) untuk bulan Januari.
- Risalah pertemuan FOMC akan memberikan alasan mendalam di balik mempertahankan suku bunga tetap stabil di kisaran 5,25%-5,50%.
- Indeks Dolar AS (DXY), yang mengukur nilai Dolar AS terhadap enam mata uang utama, secara umum masih melemah karena para pengambil kebijakan The Fed yakin inflasi bergerak ke arah yang benar.
- Pound Sterling gagal mempertahankan kenaikannya karena Gubernur Bank of England Andrew Bailey dan rekan-rekannya mengatakan penurunan suku bunga dapat diumumkan sebelum inflasi turun ke target 2% saat berbicara di hadapan Treasury Select Committee di parlemen Inggris pada hari Selasa.
- Andrew Bailey menolak berkomentar mengenai penentuan waktu penurunan suku bunga, namun ia mendukung ekspektasi pasar terhadap pembatalan kebijakan suku bunga yang secara historis bersifat membatasi.
- Bailey memperingatkan soal kenaikan inflasi lagi setelah kembali secara temporer ke target yang diinginkan di musim semi. Dia mengatakan BoE ingin mencapai stabilitas harga secara berkelanjutan.
- Ketika ditanya tentang prospek ekonomi, Andrew Bailey mengatakan bahwa resesi teknis pada semester kedua 2023 secara historis tidak terlalu besar, dan pemulihan mungkin sedang terjadi.
- Sementara itu, Deputi Gubernur BoE Ben Broadbent mengatakan pasar tenaga kerja mulai melemah, yang mengindikasikan bahwa kebijakan moneter saat ini bersifat cukup membatasi.
- Ben Broadbent menambahkan bahwa bank sentral telah mengalihkan fokusnya ke durasi mempertahankan suku bunga 5,25%, namun penurunan suku bunga tidak diinginkan pada tahap saat ini karena tidak cukup bukti.
- Pandangan Broadbent didasarkan pada data yang mengindikasikan pertumbuhan upah dan inflasi jasa dua kali lebih cepat dibandingkan dengan inflasi harga konsumen yang berkelanjutan.
- Ke depan, data IMP S&P Global/CIPS pendahuluan untuk bulan Februari akan memandu aksi lebih lanjut dalam Pound Sterling, yang akan dipublikasikan pada hari Kamis.
- IMP Manufaktur diprakirakan di bawah ambang batas 50,0 di 47,5, lebih tinggi dari sebelumnya di 47,0.
Analisis Teknis: Pound Sterling Turun Kembali dari 1,2670
Pound Sterling menghadapi tekanan ketika mencoba untuk merebut kembali tertinggi dua minggu di 1,2684. Pasangan GBP/USD secara luas sideways di tengah formasi Descending Triangle pada grafik harian. Pola grafik di atas mengindikasikan kontraksi volatilitas yang tajam namun dengan bias yang sedikit negatif karena pembentukan lower highs.
Batas pola Descending Triangle yang miring ke bawah diplot dari tertinggi 28 Desember di 1,2827, sedangkan support horizontal dari terendah 13 Desember di dekat 1,2500.
Exponential Moving Average (EMA) 20 dan 50-hari di dekat 1,2630 terus bertindak sebagai barikade untuk pembeli Pound Sterling.
Sementara itu, Relative Strength Index (RSI) 14-periode berosilasi di kisaran 40,00-60,00, mengindikasikan keragu-raguan di kalangan pelaku pasar.