- Harga emas naik tajam di atas $2.050 karena ekspektasi penurunan suku bunga The Fed masih menjadi sorotan.
- Indeks Dolar AS terpukul oleh spekulasi penurunan suku bunga dan data PDB Kuartal 3 AS yang direvisi turun.
- Para investor menunggu indeks harga PCE inti dan data Pesanan Barang Tahan Lama untuk tindakan lebih lanjut.
Harga emas (XAU/USD) naik dengan cepat di atas resistance penting $2.050 karena para pelaku pasar bertaruh pada penurunan suku bunga oleh Federal Reserve (The Fed). Peningkatan signifikan pada Indeks Harga Konsumen (IHK) menuju target 2% telah meningkatkan harapan penurunan suku bunga lebih awal oleh The Fed.
Sementara itu, investor menantikan data indeks harga Pengeluaran Konsumsi Pribadi (Personal Consumption Expenditure/PCE) inti Amerika Serikat untuk bulan November. Sebuah laporan inflasi yang lemah akan memperkuat keyakinan para investor mengenai penurunan suku bunga lebih awal, sementara sebuah laporan yang menunjukkan bahwa tekanan harga tetap tinggi akan memberikan dukungan sementara pada Dolar AS.
Intisari Penggerak Pasar Harian: Harga Emas Naik karena Dolar AS Melemah
- Harga emas memberikan penembusan yang menentukan di atas resistance penting $2.047 karena Dolar AS berada di bawah tekanan setelah sedikit penurunan estimasi Produk Domestik Bruto (PDB) kuartal ketiga pada hari Kamis.
- Biro Analisis Ekonomi AS (BEA) menurunkan tingkat pertumbuhan kuartal ketiga dalam estimasi yang direvisi menjadi 4,9% dibandingkan ekspektasi 5,2%, sehingga membebani Dolar AS.
- Revisi PDB ke bawah mengindikasikan pasar tenaga kerja yang mendingin dan tekanan harga. Namun, pertumbuhan ekonomi di AS masih lebih tinggi dibandingkan dengan negara-negara G7 lainnya.
- Selain itu, ekspektasi yang lebih dalam untuk laporan indeks harga PCE inti AS untuk bulan November telah mendukung harga Emas terhadap Dolar AS. Data ini akan dirilis pada pukul 13:30 GMT/20:30 WIB.
- Indeks harga PCE inti diprakirakan akan meningkat pada laju stabil 0,2% di bulan November. Ukuran inflasi tahunan yang mendasari terlihat melunak menjadi 3,3% terhadap rilis sebelumnya 3,5%.
- Dalam pernyataan kebijakan moneter bulan Desember, para pengambil kebijakan The Fed memproyeksikan bahwa inflasi PCE, alat inflasi yang mereka sukai, akan melambat menjadi 3,2% pada akhir 2023.
- Penurunan yang lebih curam dari yang diproyeksikan dalam laporan inflasi yang mendasari akan menekan ekspektasi akan sikap kebijakan yang lebih ketat dan menempatkan faktor penurunan suku bunga ke dalam sorotan.
- Para investor memprakirakan bahwa The Fed akan mengumumkan penurunan suku bunga pertamanya di bulan Maret setelah pengetatan suku bunga selama setahun. Pemotongan kedua akan dilakukan pada bulan Mei.
- Ekspektasi untuk menurunkan suku bunga didorong oleh komentar dari Ketua Fed Jerome Powell, yang berbicara tentang menghindari kesalahan dengan mempertahankan suku bunga terlalu tinggi.
- Mayoritas pembuat kebijakan The Fed berusaha keras untuk menekan ekspektasi penurunan suku bunga, dengan menekankan gagasan untuk mempertahankan suku bunga dalam lintasan yang terbatas sampai tercapainya stabilitas harga.
- Para pembuat kebijakan the Fed menegaskan kembali bahwa ketahanan yang kuat dalam ekonomi AS dapat menjaga kekhawatiran inflasi tetap ada.
- Selain indeks harga PCE inti AS, investor juga akan fokus pada Pesanan Barang Tahan Lama AS untuk bulan November. Pesanan baru untuk barang tahan lama terlihat meningkat 2,2% dibandingkan penurunan 5,4% di bulan Oktober. Peningkatan pesanan baru yang lebih besar dari proyeksi akan memberikan dukungan pada Dolar AS.
Analisis Teknis: Harga Emas Mencetak Level Tertinggi Baru Dua Minggu di Atas $2.050
Harga emas memperbarui level tertinggi dua minggu di atas $2.050 setelah pulih dengan cepat dari $1.974. Logam mulia ini diprakirakan akan melanjutkan kenaikan menuju $2.070, didukung oleh ekspektasi penurunan suku bunga yang semakin dalam. Momentum bullish telah dipicu karena Relative Strength Index (RSI) (14) telah naik di atas 60,00.